Langsung ke konten utama

Cara Menghitung Jumlah Access Point Yang Dibutuhkan

 Saat kita merencanakan proyek pemasangan wifi, kita harus mengetahui cara menghitung jumlah access point yang dibutuhkan. Dalam postingan berikut kita akan mengetahui hal-hal apa saja yang mempengaruhi kualitas sinyal wifi sehingga akhirnya bisa memperkirakan jumlah access point yang harus dipasang.

Seperti telah kita ketahui bahwa sinyal WiFi ini sangat rentan terhadap kondisi lingkungan sekitar, seperti interferensi dari peralatan elektronik yang menggunakan frekuensi yang sama ataupun dari sesama access point lain yang terdapat di ruangan atau area yang sama.

Sehingga apabila kita memerlukan koneksi WiFi yang bagus, maka kita harus memperhatikan area tempat pemasangan Access Point, benda-benda didalam ruangan yang bisa menghambat sinyal dan jumlah device yang nantinya akan terhubung ke Access Point tersebut.



Dikutip dari accessagility.com, untuk memperkirakan berapa jumlah access point yang dibutuhkan untuk dipasang didalam suatu area adalah dengan memperhatikan beberapa faktor berikut:

  • Area cakupan
  • Bentuk area
  • Bahan bangunan
  • Jumlah pengguna
  • Throughput per pengguna


Tanpa mengetahui hal diatas, maka perkiraan akan menjadi sangat kasar. Tetapi sebagai gambaran awal, perkiraan kasar untuk menghitung kebutuhan Access Point adalah :

  • 1 Access Point per 1600 feet persegi, ruangan dengan ukuran sekitar 12 m x 12 m,
  • 1 Access Point untuk setiap 30 pengguna.


Selanjutnya, agar perhitungan lebih akurat, kita harus mencari informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas sinyal seperti tersebut diatas, yaitu:

Area Cakupan

Seperti telah disebutkan diatas bahwa perkiraan sangat kasar cara menghitung jumlah access point yang dibutuhkan adalah satu accaess point per setiap 150 meter persegi.

Ruangan 1600 feet persegi

Bentuk Area

Cara menghitung jumlah access point berikutnya adalah kita harus mengetahui bentuk ruangan yang harus ter-cover sinyal WiFi.

Bentuk ruangan yang digunakan biasanya berbentuk “L”, “H” atau “T”.


Adapun perkiraan kebutuhan access point yang dibutuhkan adalah:
  • Bentuk L – kalikan perkiraan luas persegi dengan 2
  • Bentuk T – kalikan perkiraan luas persegi dengan 3
  • Bentuk H – kalikan perkiraan luas persegi dengan 4

Bahan Bangunan

Jenis material yang digunakan dari setiap dinding juga akan sangat mempengaruhi cara menghitung jumlah access point yang kita lakukan.

Jika bahan dinding internal adalah batu bata, semen, atau cinderblock, jumlah access point yang dibutuhkan akan meningkat.

Sebagai angka perkiraan kasarnya adalah satu access point untuk setiap 800 feet persegi atau 75 meter persegi.

Dalam kebanyakan kasus, masalah terbesar bukanlah sinyal dari Access Point yang mencapai klien tetapi sinyal dari klien berdaya rendah yang kembali ke Access point.



Berikut adalah tabel besarnya pelemahan sinyal yang disebabkan oleh material dinding yang menghalangi sinyal wifi seperti dikutip dari quora.com :


Redaman sinyal wifi oleh material bangunan



Sebagai aturan praktis, kita bisa berasumsi bahwa dinding beton akan melemahkan sinyal sekitar 12 dB pada 2,4 GHz, dan itu banyak! Ini akan menurunkan kecepatan transfer data dari ~54 Mbps menjadi ~5,5 Mbps. Dua dinding beton akan membuat WiFI tidak dapat digunakan. Untuk 5 GHz, satu dinding beton dapat membuat sinyal turun di bawah noise floor.

Jumlah Pengguna / Perangkat Wireless

Selain faktor bentuk area, dan bahan material bangunan, kita juga harus mengetahui berapa jumlah pengguna yang akan menggunakan access point tersebut.

Cara menghitung jumlah access point yang dibutuhkan di ruangan seperti ruang kuliah, auditorium, dan stadion akan lebih baik bila menggunakan perhitungan berdasarkan jumlah pengguna.

Misalnya, stadion olahraga besar yang menampung 80.000 penonton berbentuk persegi panjang memiliki dimensi 650 feet x 750 feet. Berdasarkan propagasi sinyal WiFi outdoor, Access Point dapat dengan mudah mencakup 10.000 feet persegi tetapi kita akan tetap menggunakan standar 1600 feet persegi seperti aturan diatas. Ini berarti 487.500 feet persegi / 1600 = 305 Access Point.

Selanjutnya kita akan memperkirakan jumlah access point dengan berdasarkan jumlah pengguna. Dengan asumsi bahwa hanya 50% penonton yang akan menggunakan / terhubung ke WiFi menghasilkan 40.000 pengguna WiFi. Dari 40.000 pengguna WiFi tersebut, kami memperkirakan sekitar 25% aktif menggunakan WiFi setiap saat. Dengan menggunakan hitungan 30 user per access point maka akan menghasilkan sekitar 334 Access Point yang dibutuhkan untuk stadion berkapasitas 80.000 kursi.

Sekali lagi ini hanyalah perkiraan, kita juga harus melihat spesifikasi teknis dari access point yang akan digunakan. Ruckus Access Point R320 misalnya secara teori mempunyai kemampuan untuk terhubung ke device pengguna secara bersamaan / concurrent users sebanyak 256 user.



Kebutuhan Kapasitas

Perkiraan di atas sebagian besar didasarkan pada jumlah access point yang diperlukan untuk sinyal yang kuat bagi semua pengguna (-67 dBm atau lebih baik / 4+ bar).

Hal ini tidak memperhitungkan banyak faktor yang cenderung membuat WiFi tidak efisien di lingkungan pengguna yang besar/padat.

Metode lain cara menghitung jumlah access point adalah berdasarkan kebutuhan kapasitas. Sebagai contoh, misalkan untuk kebutuhan stadion diatas, hasilnya akan seperti dibawah:

  • misal throughput per user yang diinginkan : 1 Mbps
  • Perkirakan user yang akan terhubung ke WiFi : 50%
  • Perkirakan user yang aktif di jaringan pada waktu yang sama : 25%
  • Target throughput per AP/RF efisiensi : 20 Mbps per AP (5 GHz)


Maka perhitungannya adalah kira-kira sebagai berikut:

  1. Throughput AP Dibagi Dengan Throughput Pengguna = Pengguna Per AP
    20 Mbps / 1 Mbps = 20 pengguna per AP
  2. Pengguna Per AP Dibagi Dengan Pengguna Aktif = Pengguna yang Dapat Dilayani Per AP
    20 / 0.25 = 80 area tempat duduk pengguna (hanya 1/4 yang akan aktif di WiFi pada saat yang sama)
  3. Pengguna yang Dapat Dilayani Per AP Dibagi Berdasarkan Tingkat Pengambilan/Tingkat Adopsi = Area Layanan/Ukuran Sel
    80 / 0,5 = 160 pengguna per sel/area tempat duduk (1/2 akan terhubung ke WiFi)
  4. Kapasitas Penonton Stadion Dibagi Berdasarkan Area Layanan = Hitungan AP
    Stadion 80.000 kursi / 160 pengguna per sel/area tempat duduk = 500 AP

Terlihat bahwa kebutuhan Access Point akan meningkat bila kita memperhitungkan kapasitas / transfer rate ideal yang harus diterima oleh setiap user.




Demikianlah cara menghitung jumlah acces point yang dibutuhkan. Sekali lagi yang harus diperhatikan adalah bahwa sinyal wifi ini terpengaruh oleh banyak hal, termasuk cara penempatan access point, kualitas dari perangkat wifi user dan jenis wifi atau teknologi wifi yang digunakan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kumpulan Materi Dasar-dasar Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi

Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi merupakan nama baru dari Teknik Komputer dan Jaringan, informasinya ini diterapkan pada Sekolah Penggerak. Berikut ini adalah Kumpulan Materi Dasar-dasar Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi atau (TJKT). Kumpulan Materi Dasar TJKT Daftar Isi : Mengenal Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi Tujuan Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi Kumpulan Materi Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi ATP Dasar TJKT Kelas 10  Kisi - Kisi PAS Dasar TJKT Baik kita akan membahas materi sesuai dengan urutan yang sudah ada pada Daftar Isi. Mengenal Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi Dasar-dasar Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi adalah mata pelajaran yang berisi kompetensi-kompetensi yang mendasari penguasaan keahlian Teknik Jaringan Komputer dan Teknik Telekomunikasi. Mata Pelajaran ini juga berguna untuk memberikan fundamental, atau dasar yang kuat untuk Siswa atau Siswi kelas 10. Supaya ketika naik kelas ke...

Cara Membuat Blog di Blogspot

Ada banyak layanan yang bisa digunakan untuk membuat blog, salah satunya adalah  Blogspot  dari Google.  Cara membuat blog  di Blogspot pun sangat mudah. 1. Pertama, akses https://www.blogger.com/ 2. Lalu masuk ke Blogger dengan menggunakan akun Google pengguna 3. Di sebelah kiri situs, klik tanda panah ke bawah 4. Klik New blog 5. Masukkan nama untuk blog pengguna sesuai yang diinginkan 6. Klik Next 7. Pilih alamat atau URL blog sesuai yang pengguna inginkan 8. Klik Save Blog pengguna secara otomatis akan dibuat. Pengguna dapat mengelola blog sendiri atau menentukan siapa saja yang dapat mengedit dan membaca blog pengguna. Pengguna juga dapat memilih bagaimana blog pengguna terlihat. Ilustrasi bloger. [Shutterstock] Pengguna dapat menambahkan halaman ke blog yang berisi About atau Contact. Halaman dapat muncul di blog pengguna sebagai tab di bagian atas atau tautan di samping. Dalam menulis blog di Blogspot, pengguna pun dapat mengedit, menghapus, dan mengelola tuli...

Modul 1 Pola Pikir Bertumbuh dan Ketangguhan

  Kesuksesan implementasi Merdeka Belajar sangat bergantung sejauh mana Guru mengembangkan dirinya: menguasai kompetensi-kompetensi dan keterampilan-keterampilan baru, terutama yang berkaitan dengan praktik pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pola Pikir Bertumbuh dan Ketangguhan merupakan dua soft skills yang perlu dikembangkan pada diri Guru agar Guru dapat terus-menerus mengembangkan dirinya. Rancangan meerdeka belajar, merupakan panggilan untuk transformasi pendidikan Indonesia. Kita harus mampu membekali anak-anak kita dengan kopatensi yang sesuai dengan zaman mereka nanti. Cita-cita mereka belajar ini besar sekali, sehingga untuk mencapanya, kita semua harus serentak bertransformasi. Guru dengan pola pikir pertumbuh akan lebih terbuka terhadap perubahan dan tantangan. Mereka tidak takut untuk mencoba pendekatan dan metode pembelajaran baru. Belajar aplikasi baru mengikuti proses evaluasi kinerja dan lain-lain. Mereka tidak takut gagal dan melihat setiap tantangan sebagai pe...